Tuesday 6 September 2011

ANTARA SAKA, KETURUNAN, MANUSIA DAN KETUHANAN - SIRI 4

Yelaaa.Com - Post#43


ANTARA SAKA, KETURUNAN, MANUSIA DAN KETUHANAN - SIRI 4
APA YANG PERLU ANDA FAHAMI KEMBALI


SETIAP MANUSIA ITU DI SERTAI OLEH JIN DAN MALAIKAT

  • Qorin berasal Dari bahasa Arab "Qoriin" Yang Berarti "teman atau kawan" (Kamus Al Munawwar Halaman 11
  • مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 18 "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekat nya Malaikat Pengawas yang selalu hadir"   Surah Qaaf 50 Ayat 18
Dalam, Kitab Mu'jamul Buldan: 4 / 319 disebutkan bahawa Qorin artinya "Sahabat" atau "Segala Sesuatu Yang di bandingkan DENGAN Sesuatu Yang Lain"
  • Setiap Manusia pasti disertai teman yang akrab dan dekat yang disebut Qorin. Qorin yang satu dari Bangsa Jin dan yang satu dari Malaikat.
  • Dalam sebuah Hadith yang di riwayatkan oleh Ahmad dari Abdillah, Nabi Muhammad saw bersabda: عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ جُعِلَ مَعَهُ قَرِينٌ مِنَ الْجِنِّ, قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ وَلاَ أَنَا, إلاَّ أَنَّ اللهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ, فَلاَ يَأْمُرُنِيْ إِلاَّ بِخَي رواه الطبراني         "Tidak ada seorang pun di antara kamu kecuali di sertakan Qorin baginya dari bangsa jin dan Malaikat". 
  • Para sahabat bertanya, Bagaimana hal nya dengan beliau sendiri ya Rasulallah?. Nabi bersabda: 
    عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَمَعَهُ قَرِينُهُ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ وَمِنَ الْجِنِّ قَالُوا وَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ وَأَنَا إِلاَّ أَنَّ اللهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ وَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاَ بِخَيْرٍ  =رواه مسلم واحمد= ولفظه لأحمد
    "Ya bagiku juga. Akan tetapi Allah menolongku untuk menghadapinya sehingga Qorin itu tidak menyuruhku kecuali kepada kebenaran (Al Haq)"
INTISARI HADITH TERSEBUT
  • Allah menciptakan manusia sekali gus menciptakan pula dua qorin baginya yaitu qorin malaikat dan Qorin jin/syetan yang mempunyai tugas utama sebagai pembisik.
  • Qorin yang baik iaitu Qorin Malaikat yang membisiki manusia dengan mengajak manusia berbuat Kebajikan  kebenaran, kejujuran dan sifat-sifat mulia lainnya. 
  • Qorin yang tidak baik adalah Qorin Jin/Syaitan yang membisikan manusia untuk mempengaruhi manusia berbuat Keburukan, Kejahatan, Kecurangan, Kezaliman, Kedengkian dan sifat-sifat tercela lainnya. 
  • Nabi Muhammad saw memang juga manusia tetapi beliau secara khusus di lindungi, dipelihara dan di jaga oleh Allah sehingga Qorin Jin/Syaitan tidak menjerumuskannya.
  • Qorin adalah Mahluk Ghaib (tidak nampak oleh mata kasar) yang harus dipercayai kewujudan nya. Orang yang bertaqwa dan beriman harus percaya kepada Mahluk Ghaib yang diciptakan Allah. Tidak mempercayai nya berarti mutu ketaqwaan dan keimanannya masih perlu dipertanyakan. 
  • Sebagai ilustrasi keberadaan Qorin adalah apabila suatu saat manusia mengalami Pergolakan Batin atau bimbang menentukan pilihan, tiba-tiba ada semacam bisikan dalam jiwa atau benak manusia untuk mengambil sikap mana yang harus di tentukan atau mana yang mesti di pilih. 
  • Pada saat itulah Qorin menjalankan tugas utamanya memberikan bisikan. Bisikan tersebut berupa bisikan baik atau bisikan buruk. 
  • Jika seseorang sedang asyik bekerja, membahas sesuatu dalam rapat atau menjalankan seminar & ceramah, tiba-tiba terdengar Azan yang mengajak manusia menjalankan sholat untuk merebut kemenangan, bisikan manakah yang dipilihnya, sholat dulukah ? Qorin berperan dalam keadaan demikian
SABDA RASULULLAH LAGI
عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعْتَكِفًا فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِي لِيَقْلِبَنِي وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِي دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْرَعَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيٍّ فَقَالاَ سُبْحَانَ اللهِ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا سُوءًا أَوْ قَالَ شَيْئًا  =متفق عليه
Dari Shafiyah binti Huyay berkata, Dulu Rasulullah saw pernah I’tikaf (mengasingkan diri), lalu aku mendatanginya untuk mengunjunginya, lalu aku bercerita kepadanya, kemudian aku pun berdiri lalu aku kembali, maka berdirilah ia bersamaku untuk pulang, dan rumahnya terletak di perkampungan Usamah bin Zaid. 
Maka melintaslah dua laki-laki dari kaum anshar, tatkala mereka melihat Nabi saw, mereka pun langsung mempercepat, maka bersabdalah Rasulullah saw."Pelankan jalan kalian! Ini adalah Shafiyah binti Huyay istriku.” Mereka menjawab: Maha Suci Allah, ya Rasulullah (maksudnya: kami tidak punya prasangka buruk kepadamu ya Rasulullah). Rasulullah bersabda:    “ Sesungguh nya syaitan itu menyelusup dalam diri manusia seperti peredaran darah, aku khuatir ia membisikkan hal-hal buruk ke dalam hati kalian atau mengatakan yang bukan-bukan"

HAKIKAT JIN TIDAK BERKUASA PADA MANUSIA
Seperti Firman-Firman Allah yang berikut :-
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (99) إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ (100)
"Sesungguh nya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah" -Surah An-Nahl 16 Ayat 99-100

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36) وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ (37)
"Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk" Surah Az Zukhruf 43 Ayat 36-37

وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاءَ فَزَيَّنُوا لَهُمْ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ (25)
"Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka[1] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia, Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi" Surah Fushshilat 41 Ayat 25

APAKAH MAKSUD YANG TERSEMBUNYI
PERTAMA
  • Mahluk Manusia walau di dalam keadaan apa sekali juga pun tidak memerlukan sebarang penggunaan SAKA yang harus di pelihara atau DI BELA untuk menjaga Keselamatan dan kesejahteraan diri mereka.
  • Atau apa juga Pemujaan untuk mendapatkan sebarang kekuatan secara kebathinan untuk memberikan mereka sebarang kekuasaan yang luar biasa.
KEDUA
  • Ini adalah kerana setiap Mahluk Manusia itu telah di sertakan dengan Dua (2) jenis Mahluk yang berupa JIN dan MALAIKAT yang DI KHUSUSKAN untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tertentu seperti yang telah di tetapkan oleh Allah Swt ke atas diri seseorang Mahluk Manusia.
  • Dan Mahluk-Mahluk tersebut pula BUKAN lah di bawah PERINTAH seseorang manusia dan hanya di kuasai oleh Allah Swt sahaja.
KETIGA
  • Sebarang penggunaan SAKA yang di AMBIL oleh seseorang Manusia untuk TUJUAN atau dengan NIAT untuk menjaga Keselamatan diri dan anak-cucu-cicit dan keturunan mereka, secara langsung telah melanggar Hukum Islam dan Rukun Iman serta berada di dalam Amalan yang SYIRIK.
  • Walaupun SAKA-SAKA tersebut hanya DI WARISI daripada orang-Orang Tua mereka yang terdahulu dengan NIAT untuk MENYAMBUNG perkhidmatan SAKA-SAKA tersebut di dalam keluarga.
RAHSIA PENYERTAAN JIN DAN MALAIKAT DALAM DIRI MANUSIA
APA yang tidak di ketahui oleh Ramai Orang ialah RAHSIA PERKHIDMATAN yang di jalankan oleh JIN dan MALAIKAT di dalam URUSAN MANUSIA seperti :-
HUKUMAN UNTUK MANUSIA
  • Allah Swt akan Menghukum setiap Mahluk Manusia dengan memberikan Sesuatu PENYAKIT yang berupa HUKUMAN sebagai PENGAJARAN dan sebagai PENGAMPUNAN.
  • Jika seseorang Manusia itu mahu di Hukum melalui sesuatu Penyakit sebagai Hukuman daripada Allah Swt, maka Allah akan memerintahkan Mahluk JIN untuk membawa Penyakit tersebut ke dalam Tubuh Manusia.
  • Dan selalu nya Penyakit yang di bawa oleh JIN ini adalah jenis-jenis yang BERAT untuk seseorang manusia dan berupa penyiksaan untuk Dosa-Dosa yang BESAR-BESAR.
  • Tetapi sesuatu yang Penyakit yang di bawa oleh Para Malaikat pula akan berupa penyakit-penyakit yang RINGAN sebagai Proses PENGAMPUNAN untuk Dosa-Dosa yang KECIL-KECIL
PENYAKIT MELALUI MAHLUK JIN
  • Akan di datang kan kepada setiap MANUSIA melalui pelbagai bentuk KUMAN-KUMAN atau VIRUS dan menyerang pelbagai SISTEM ORGAN DALAMAN Manusia dan Merosakkan nya
  • Ini adalah termasuk SEMUA JENIS PENYAKIT yang WUJUD untuk semua Manusia yang pernah di rekodkan oleh Para SAINTIS PERUBATAN.
  • Yang termasuk penyakit-penyakit BERAT seperti Aids, Golongan Kanser, Penyakit yang berkaitan dengan Jantung, Paru-Paru, Buah Pinggang dan Organ-Organ DALAMAN yang lain.
  • Dan Jin-Jin yang membawa Penyakit yang merosakkan ini TERBENTUK di dalam bentuk KUMAN atau pun VIRUS yang dapat di lihat melalui Alat-Alat KHAS di dalam MAKMAL yang di miliki oleh Saintis.
PENYAKIT MELALUI MAHLUK MALAIKAT
  • Penyakit-Penyakit yang di bawa oleh Para Malaikat ini pula adalah yang bercorak Penyakit-Penyakit RINGAN dan yang Tidak Berbahaya
  • Dan seringan-ringan penyakit yang di bawa oleh Para Malaikat ini adalah Sakit Demam Selsema sebagai Galang-Ganti untuk Penghapusan Dosa-Dosa KECIL yang di lakukan oleh Manusia.
ADALAH SALAH DAN BIDA'AH JIKA
  • Seseorang Manusia yang menganggap bahawa DIRI mereka itu SUCI dab BEBAS daripada sebarang SERAPAN JIN atau SYAITAN
  • Dan adalah SALAH TAFSIRAN sebilangan Pengamal-Pengamal Perubatan Tradisional Kuno dan Perubatan ISLAM yang mengatakan bahawa Pesakit-Pesakit mereka DI KUASAI dan DI MASUKI oleh JIN
  • KERANA MAHLUK JIN dan MALAIKAT itu sememang nya TELAH ADA dan SENTIASA BERADA di dalam setiap TUBUH MANUSIA dengan TUGASAN yang di serahkan oleh Allah Swt.
  • Ini membawa MAKSUD yang jelas bahawa TIDAK ADA seorang Mahluk Manusia pun yang BEBAS daripada JIN dan MALAIKAT.
RUMUSAN NYA
  • Adalah TIDAK SILAP jika seseorang Mahluk Manusia itu "Di Lihat" sebagai "memiliki JIN" oleh sesiapa juga di antara pengamal-pengamal Perubatan Tradisional atau Perubatan Islam di sebabkan oleh FAKTA-FAKTA seperti yang di terangkan di atas.
  • Hanya sebagai seorang Manusia kita harus TAHU kedudukan dan FUNGSI Mahluk-Mahluk seperti JIN dan MALAIKAT di dalam Sistem Tubuh kita dan tidak mudah DI PERDAYAKAN oleh orang-orang yang sengaja MENCARI UNTUNG.
  • Dimana, sebagai seorang Mahluk Manusia kita harus AKUR dengan SEMUA KETETAPAN yang telah Allah Swt sediakan untuk setiap Mahluk Manusia seperti yang di terangkan dengan jelas di dalam AL-QURAN.
APA YANG PERLU KITA HINDAR IALAH
  • SIKAP-SIKAP TAKSUB terhadap seseorang Manusia yang lain dan mempercayai segala KATA-KATA mereka sehingga menjejaskan segala AQIDAH dan KEIMANAN kita kepada Allah Swt.
  • Dimana melalui Surah Al Fateha Allah Swt dengan jelas telah bahawa mahluk manusia itu DI LARANG untuk meminta-minta sebarang PERTOLONGAN selain daripada Allah Swt.

Bismillah Ar-Rahman Ar-Raheem
Al-hamdu lillahi Rabb il-'alamin
Ar-Rahman Ar-Raheem
Maliki yawmi-d-Din
Iyya-ka na'budu wa iyya-ka nasta'in
Ihdina-sirat al-mustaqim
Sirat al-ladhina an'amta 'alai-him
Ghair il-Maghdubi 'alai-him wa la-d-dallin

MAKSUD NYA
1. Dengan menyebut nama ALLAH yang MAHA Pengasih lagi MAHA Penyayang
Ayat pertama dalam surat Al-Fatiha ini sebenarnya tidak termasuk dalam bagian surat namun dirancukan karena dalam perjalanan sejarah, pada setiap pembacaan ayat AlQur’an dan setiap do’a dimulai dengan ucapan “Bismillaahirrahmaanirrahiim” sehingga sering dianggap kalau “Bismillaahirrahmaanirrahiim” termasuk bagian daripadanya.

2. Segala Puji bagi ALLAH, RABB semesta alam.
“Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin” merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba terhadap RABB-nya atas segala nikmat yang telah dilimpahkan yang ia rasakan sampai pada saat ia mengucapkan kalimat “Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin” tadi.

3. Tuhan Yang MAHA Pengasih lagi MAHA Penyayang
“Ar-RAHMAN nir-RAHIM”, merupakan pujian yang dihaturkan seorang hamba terhadap RABB-nya yang MAHA Pengasih (Ar-RAHMAN) dan MAHA Penyayang (Ar-RAHIM) yang tidak habis-habisnya melimpahkan rahmat dan karunia kepada hamba-NYA meski segala kekhilafan dan perbuatan maksiyat pernah ia lakukan, namun ALLAH yang Ar-RAHMAN dan Ar-RAHIM tidak pernah memutus rahmat dan karunianya tersebut. Pada ayat ini Ar-RAHMAN dan Ar-RAHIM digandeng menjadi satu kalimat untuk mempertegas betapa ALLAH sangat-sangat MAHA Pengasih, Pemurah, dan Penyayang terhadap makhluk-NYA.

4. Tuhan Yang Menguasai hari kemudian
“MAALIKiyaumiddiin”, merupakan pujian yang dihaturkan seorang hamba terhadap RABB-nya dan juga peringatan bagi dirinya sendiri sebagai hamba bahwa hanya kepada RABB-nya lah kelak ia akan dikembalikan.

5. Hanya kepadaMU lah kami menyembah dan hanya kepadaMU lah kami memohon pertolongan
“Iyyaakana’ budu wa iyyaa kanasta’iin”, merupakan penegasan kembali oleh seorang hamba yang hanya mempunyai satu RABB (Al-Ahad) dan tidak ada yang lain selain IA (“Iyyaakana’ budu”). Sedangkan lanjutan kalimatnya (“wa iyyaa kanasta’iin”) merupakan curahan hati dan segala harapan seorang hamba terhadap RABB-nya atas tumpuan hidup dan tumpuan segala kesusahan untuk kemudian mengharapkan pertolongan hanya dari IA, RABB-nya semata.

6. Tunjukilah kami ke jalan yang benar
“Ihdinas-shiraatal mustaqiim”, merupakan permohonan seorang hamba terhadap RABB-nya agar ditunjuki jalan kebenaran, jalan yang IA ridhai, dan jalan yang akan menyelamatkannya (aslama-muslimu-Islam) sepanjang kehidupannya di dunia.

7. Yaitu jalan orang-orang yang telah engkau tunjuki dan ridhai atas mereka sebelum kami, dan bukan jalan mereka yang sesat.
“Shiraatalladzi na-an ‘am ta ‘alaihim”, merupakan permohonan seorang hamba terhadap RABB-nya agar ditunjuki jalan kebenaran sebagaimana jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang terdahulu yang IA ridhai, yaitu golongan orang-orang shalih (para sahabat, sahabiyah, tabi’in-tabi’ihim/sahabat Rasulullah, pengikutnya yang setia dan penerus perjuangan setelahnya).
“Ghairil maghdu bi ‘alaihim”, merupakan permohonan seorang hamba terhadap RABB-nya untuk dijauhkan dari jalan yang sesat dan supaya tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang IA murkai.

AKHIR KATA MENGENAI SAKA DAN MAHLUK JIN
  • JANGAN MUDAH DI PERDAYA DENGAN TIPU HELAH MANUSIA DAN MAHLUK JIN YANG MAHU MENYELEWENGKAN AQIDAH TERHADAP ALLAH SWT.
Editor

No comments:

Post a Comment